Imam al-Ghazali mengatakan bahwa karena ilmu dan ibadah diciptakanlah kehidupan di dunia dan akhirat. Namun, manakah yang lebih utama, ilmu atau ibadah? Berikut pendapat Sang Hujjatul Islam terkait kedudukan keduanya.
Sejatinya hak seorang hamba adalah supaya tidak menyibukkan diri kecuali untuk keduanya; ilmu dan ibadah, serta tidak mengikuti selain keduanya. Namun, ilmu adalah hal yang paling mulia dari kedua mutiara ini, tetapi harus disertai ibadah. Jika tidak, ilmu akan sia-sia.
Ada dua alasan yang melatarbelakangi pendapat Imam al-Ghazali tersebut. Pertama, agar ibadah kita menjadi sah dan benar. Kedua, ilmu yang bermanfaat akan membuahkan takut dan segan kepada Allah dalam hati hamba.
Takut dan segan ini akan melahirkan ketaatan dan mencegah maksiat atas taufik dan pertolongan Allah swt. selain kedua hal ini, tak ada yang dituju oleh hamba dalam beribadah kepada Allah swt. Maka dari itu, kita ahrus mencari ilmu yang bermanfaat.
Tidak hanya sampai di situ, Imam al-Ghazali juga menambahkan bahwa pertama-tama, kita harus mengetahui dan mengenal sesembahan kita, lalu menyembahnya.
Bagaimana bisa kita menyembah Dzat yang tidak kita kenal Asma dan sifat-sifat Dzat-Nya, sifat wajib dan mustahil bagi-Nya. Atau, barangkali kita meyakini sesuatu dalam sifat-sifat-Nya dengan keyakinan yang tidak benar sehingga ibadah kita sia-sia.
Setelah itu, kita dituntut mengetahui kewajiban-kewajiban syariat yang wajib kita kerjakan agar dapat menunaikan apa yang telah diperintahkan. Kita pun wajib mengenali larangan-larangan syariat yang harus kita tinggalkan supaya kita bisa meninggalkannya.
Imam al-Ghazali pun menutup pembahasan ilmu dan amal ini dengan penjelasan mengenai tiga macam ilmu yang menjadi kewajiban bagi setiap mukalaf, yaitu ilmu tauhid, ilmu sirri, dan ilmu ibadah lahiriah.
Ilmu tauhid adalah ilmu untuk mengetahui dasar-dasar agama dan kaidah-kaidah akidah. Ilmu sirri adalah ilmu yang berhubungan dengan hati beserta peran-perannya, baik kewajiban maupun larangan. Sedangkan ilmu ibadah lahiriah adalah ilmu yang berkaitan dengan tubuh dan harta.
Allah swt. mewajibkan kita untuk mengetahui apa yang wajib kita ketahui dan menunaikan apa yang wajib kita kerjakan, serta meninggalkan segala hal yang wajib kita tinggalkan. Dengan demikian, kita telah menunaikan semua yang diwajibkan Allah sehingga kita pun menjadi ahli ilmu yang beramal.
Dan, hanya Allah tempat meminta pertolongan.