Kitab inilah yang menandai hijrah ideologis Imam Asy’ari dari Mu’tazilah ke Ahlusunnah.  Kitab ini adalah kitab pertama yang ditulis sebagai fondasi ajaran akidah Asy’ariyah (lebih dulu dari al-Luma’). Kitab babon teologi ini wajib dibaca oleh siapa saja yang mengaku sebagai pengikut ajaran Ahlusunnah wal Jama’ah.
Ada sebagian kelompok yang menyatakan bahwa para ulama pengikut Imam Asy’ari (Asya’irah) telah menyimpang dari ajaran akidah Abu al-Hasan al-Asy’ari (873-935 M), terutama yang tertuang dalam kitab al-Ibanah ‘an Ushul ad-Diyanah ini. Hal ini jelas keliru, karena apa yang ada dalam kitab al-Ibanah justru menjadi rujukan para ulama Asy’ariyah.
Semua isi kitab Al-Ibanah ini adalah ajaran utama Ahlusunnah wal Jama’ah. Kecuali hanya satu bagian kecil yang sudah madsus (dimanipulasi) oleh pemahaman yang berseberangan dengan akidah Imam Asy’ari sendiri. Namun jangan khawatir, terjemah kitab al-Ibanah yang Turos Pustaka hadirkan ini merupakan versi yang sudah ditahkik dan yang paling lengkap.
Diterjemahkan dari kitab hasil tahkik seorang ulama perempuan Mesir dan pengajar di Universitas Ain Shams, Dr. Fauqiyah Husein Mahmud, dan khusus bagian yang dimanipulasi, sudah ditashih oleh Dr. Arrazy Hasyim. Tidak hanya itu, terjemahan ini juga sudah dilengkapi dengan sanad yang tersambung pada penulis, Imam Asy’ari.
Siapa penulis buku ini?
Abu al-Hasan al-Asy’ari lahir di Basrah, Irak, pada tahun 260 H/873 M. Seorang ulama kenamaan pendiri madzhab teologi Asy’ariyah. Sosoknya lebih dikenal dengan nama Imam Asy’ari. Para ulama memberinya gelar Nashir ad-Din, penolong agama. Segenap ulama ahli hadis sepakat bahwa Imam Asy’ari merupakan salah satu pembesar dalam bidang hadis. Sebab itu tidak diragukan lagi madzhab akidahnya sudah tentu berlandaskan pada asas Ahlusunnah wal Jama’ah. Kitab lain yang ditulis oleh Imam Asy’ari adalah al-Luma’.
Â
Apa saja isi buku ini?
- Tanya jawab seputar:
- Pembahasan melihat Allah di Akhirat
- Al-Quran makhluk atau bukan
- Masalah kehendak dan takdir
- Kekhalifahan Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
- Dan berbagai pembahasan tauhid lain
- Fondasi ajaran teologi ahlussunnah Imam Asy’ari
- Biografi Imam Abu al-Hasan al-Asy’ari
Apa kata mereka tentang Kitab al-Ibanah?
Â
Akidah Abu al-Hasan Asy’ari dalam al-Ibânah ini adalah akidah yang saya ikuti. Sama persis, tidak ada yang berbeda. Kitab al-Ibânah yang ditahkik oleh Dr. Fauqiyah Husein Mahmud, seorang ulama perempuan asal Mesir ini merupakan versi al-Ibânah yang paling saya rekomendasikan.
–Dr. Arrazy Hasyim, MA, Pengasuh Ribath Nouraniyah: Pusat Kajian Kitab Kalam dan Tasawuf
Kami menyatakan bahwa al-Ibânah ditulis di masa-masa awal setelah Imam Asy’ari meninggalkan aliran Mu’tazilah (lebih dulu daripada al-Luma’) karena kitab ini memuat pendapat Imam Asy’ari yang dibangun di atas dasar-dasar yang baru dianutnya (Ahlusunnah wal Jama’ah).
–Dr. Fauqiah Husein Mahmud, Pengajar di Universitas Ain Shams Mesir
Bagi siapa saja yang ingin memahami akidah Abu al-Hasan al-Asy’ari harus disertai rasa amanah, agar kebenaran akidah dan pandangan keagamaannya dapat diketahui dengan baik. Untuk itu, bacalah apa yang telah beliau tulis dalam kitabnya yang berjudul al-Ibânah ‘an Ushûl ad-Diyânah.
–Ibnu ‘Asakir, Sejarawan dan penulis kitab Tabyîn Kadzb al-Muftari
Reviews
There are no reviews yet.