Kitab Tauhid

Kitab Tauhid: Induk Akidah Ahlussunnah wal Jama’ah

“Pembaca akan disuguhi penjelasan persoalan paling mendasar agama Islam dengan cara yang benar-benar rasional. Hal ini penting untuk dibaca, diketahui, dan disadari oleh generasi Muslim hari ini.”

–Dr. Muhammad Imdad Rabbani, Pengajar di Universitas Nurul Jadid Paiton

Ada dua madrasah utama yang menjadi rujukan dalam akidah Ahlussunnah wal Jama’ah, Asy’ariyah dan Maturidiyah. Keduanya sama-sama menjadi pelopor dan fondasi awal kelahiran akidah Suni ini.

Selama ini, kita hanya akrab dengan gagasan Imam Asy’ari, itu juga hanya lewat karya para muridnya. Namun, bagaimana dengan pandangan Imam Maturidi? Namanya sangat sering disebutkan tapi karya dan pokok gagasannya tidak pernah dikaji sama sekali.

Terjemahan Kitab Tauhid karya Imam Maturidi (852–944 M) hadir untuk menjawab keresahan tersebut. Buku ini merupakan kitab utama dan rujukan inti yang mengupas tuntas berbagai persoalan ketuhanan, sekaligus memperkenalkan corak pemikiran Imam Maturidi yang lekat dengan pendekatan rasional dalam memaknai hakikat keimanan.

Sinopsis

Kitab Tauhid karya Imam Maturidi merupakan karya monumental yang merepresentasikan perpaduan logika berpikir dan dimensi ketuhanan. Sebagai kitab yang dijadikan sebagai landasan teologi Ahlussunnah wal Jama’ah, Kitab Tauhid menjabarkan berbagai persoalan ketuhanan dengan perspektif yang logis dan penalaran yang kuat. Kecenderungan ini juga bisa dilihat sebagai respons Imam Maturidi terhadap ajaran Mu’tazilah yang populer pada masanya.

Melalui kitab ini, Imam Abu Mansur al-Maturidi mengajak pembaca untuk memahami realitas dan bagaimana sebuah kebenaran dapat diterima dan diverifikasi validitasnya, khususnya yang berkaitan dengan masalah ketuhanan.

Pada dimensi yang lebih kompleks, kitab ini tidak hanya membahas aspek ketuhanan secara konvensional, seperti, sifat wajib Allah, ketetapan-Nya, permasalahan melihat Allah di akhirat, apakah Al-Quran itu makhluk atau bukan, makna istiwa`, dan berbagai pembahasan lain yang kerap dipaparkan oleh ahli kalam lainnya. Di dalam karyanya ini, Imam Maturidi juga mengedepankan basis dasar yang digunakan untuk memverifikasi kebenaran dari suatu keyakinan beserta penjelasannya, semisal, konsep dan logika pembuktian adanya pencipta bagi alam semesta, bukti rasional bahwa realitas bersifat temporal (baru), alasan logis mengapa Allah menciptakan makhluk, hikmah penciptaan alam semesta, dan banyak lagi pembahasan lain yang dipaparkan dengan sistematika penulisan ilmu kalam yang berbeda. 

Kitab ini adalah wujud dari kekayaan perspektif ulama terdahulu sekaligus cerminan dari kekuatan pemahaman mereka.