PEMBEBAS DARI KESESATAN (HARD COVER) – Apakah pengetahuan yang meyakinkan itu? Apakah pengetahuan indrawi dapat kita percaya? Apakah pengetahuan rasional adalah pengetahuan tertinggi? Adakah pengetahuan di atas akal? Apakah filsafat harus ditolak oleh seorang muslim? Bagaimanakah dengan pengetahuan kenabian dan wahyu? Itulah beberapa pertanyaan yang membuat al-Ghazali gelisah, lalu menyusun buku Bebas dari Kesesatan (al-Munqidz min adh-Dhalal) ini.
Buku yang ada di tangan pembaca ini adalah ikhtiar al-Ghazali untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam buku ini, al-Ghazali melontarkan dalil-dalil yang meyakinkan tentang pengetahuan apa yang semestinya dapat kita jadikan sandaran. Al-Ghazali pun secara meyakinkan memaparkan dalil mengapa wahyu dan kenabian pun merupakan pengetahuan yang sahih, yang memang berada di luar akal.
Selain itu, yang mendorong beliau untuk menyusun buku ini adalah timbulnya perpecahan dan permusuhan yang sengit antara golongan-golongan pemikiran di masa itu. Ada empat golongan besar yang ia bedah dalam buku ini: para pendukung ilmu Kalam, penganut madzhab Ta’lim, filsafat dan tasawuf.
Secara panjang lebar, beliau memaparkan kelemahan dan kekuatan masing-masing madzhab—serta memberikan kritik kepada orang yang secara membabi buta menolak atau mendukung sebuah madzhab pemikiran. Buku ini juga akan memberikan penjelasan kepada pembaca, mengapa al-Ghazali yang merupakan pakara dari pelbagai ilmu itu (polymath) di akhir hayatnya mengikuti jalan-jalan (tarekat) para sufi.
Siapa penulis buku ini?
Al-Ghazali adalah ilmuwan muslim yang menguasai pelbagai disiplin ilmu (polymath). Dia adalah seorang mufassir, ahli hadits, tasawuf, ilmu kalam, filsafat sampai dengan ilmu-ilmu alam. Singkatnya, dia adalah pakar dalam ilmu-ilmu naqli (bersumber dari dalil agama) dan aqli (bersumber dari dalil akal). Dialah ‘ulama yang diberi gelar Hujjatul Islam (Pembawa Bukti Islam), Imam Syafi’i Kedua, dan Mujaddid Abad V Hijriyah.
Imam al-Ghazali adalah ilmuwan Islam dengan karya yang merentang dalam pelbagai disiplin ilmu. Di antara karya-karyanya adalah: At-Ta’liqat, Al-Wajiz f al-Fiqh f al-Madzhabi alImam asy-Syaf’i, Tahdzib al-Ushul, Al-Mustasyfa (Fikih dan Ushul Fikih); Ihya ‘Ulumuddin, Mizan al-‘Amal, Bidayah al-Hidayah, Al-Munqidz Min adhDhalal, Minhaj al-‘Abidin (Tasawuf dan Etika); Al-Iqtishad f al-I’tiqad, Maqashid al-Asna fi Syarh al-Asma` al-Husna, Misykat al-Anwar (Teologi); Maqashid al-Falasifah, Tahafut al-Falasifah, Mi’yar al-‘Ilm, Al-Qisthas al-Mustaqim (Filsafat dan Logika).
Apa keunggulan buku ini?
- Ditulis oleh Abu Hamid al-Ghazali, ilmuwan besar Islam yang dijuluki sang Hujjatul Islam (Pembawa Bukti Kebenaran Islam)
- Buku ini menjelaskan cara-cara memperoleh pengetahuan (epistemologi) manusia, seperti dengan panca indra, nalar, dan sebagainya disertai kritik atas cara-cara tersebut.
- Al-Ghazali menjelaskan tentang posisi wahyu dan kenabian sebagai sumber pengetahuan yang berada di atas akal, disertai dengan argumentasi yang meyakinkan.
Apa saja isi buku ini?
- Penjelasan tentang empat madzhab pemikiran besar di masa al-Ghazali, yakni madzhab Ilmu Kalam, Filsafat, Madzhab Ta’lim dan Tarekat Sufi. Al-Ghazali membedah empat madzhab tersebut, kemudian memberikan penjelasan tentang kelemahan dan kekuatan dari tiap-tiap mazhab.
- Buku ini disebut-sebut sebagai mini-otobiografi dari al-Ghazali. Pasalnya, buku ini menjelaskan alasan al-Ghazali untuk memilih madzhab tasawuf pada akhir pengembaraan intelektualnya.
- Buku ini juga dilengkapi dengan kutipan-kutipan yang berisi bagian-bagian penting dalam masing-masing bab.
Reviews
There are no reviews yet.