RISALAH AL-AMIN (HARD COVER) – Untuk bisa sampai kepada Allah, diperlukan etika-etika dasar yang harus diketahui dan dijadikan bekal perjalanan oleh seorang hamba. Sehingga jika jalanan yang dilaluinya sangat terjal, berliku, dan panjang, dia tetap memiliki pegangan yang kokoh. Buku karya Imam Abu Hasan asy-Syadzili (1197-1258 M) ini adalah pilihan tepat untuk dijadikan pegangan dalam memperlajari etika menuju Yang Maha Kuasa; mulai dari etika tingkat pemula, menengah, hingga tingkat yang paling tinggi, yaitu menyatu dengan-Nya (wushul).
Imam asy-Syadzili dikenal luas sebagai seorang wali besar pendiri tarekat Syadziliyyah. Sebuah tarekat yang telah banyak mengantarkan para salik sampai pada Allah swt. Namun sayang sekali tak banyak yang mengenal karyanya. Padahal Imam asy-Syadzili jugalah yang menginspirasi lahirnya kitab al-Hikam, sebuah adikarya tasawuf karangan Ibnu Athaillah as-Sakandari.
Buku Imam asy-Syadzili ini mencatat secara lengkap ajaran tasawuf dan tarekatnya. Sangat tepat dibaca dan dijadikan pegangan oleh siapa saja yang ingin menapaki jalan menuju Allah swt. Di dalamnya berisi etika-etika yang harus diamalkan oleh hamba, permasalahan yang biasanya menghampiri, dan berbagai hal yang selama perjalanan harus dihindari.
Dengan rambu-rambu etika yang telah dijelaskan oleh Imam asy-Syadzili ini, besar harapan kita tidak perlu lagi menapaki jalan terjal dan berliku untuk bisa sampai kepada-Nya. Selamat menyelami derasnya hikmah dari tokoh yang nasabnya menyambung pada Nabi Muhammad saw. ini. Karena selain berisi ajaran, buku ini juga merupakan salah satu karya yang wajib dibaca jika ingin mengenal sosok Imam asy-Syadzili lebih dalam lagi.
Siapa penulis buku ini?
Imam Abu Hasan asy-Syadzili dikenal sebagai seorang ulama sufi pendiri tarekat Syadziliyyah. Lahir di Ghumarah, Maroko pada tahun 1197 dan wafat di Humaitsara, Mesir 1258. Bernama lengkap Abu al-Hasan ʿAli ibn Abdullah bin Abdul Jabbar al-Hasan al-Husain. Nasabnya menyambung kepada Nabi Muhammad melalui jalur Sayiduna Hasan, cucu Nabi. Syadziliyyah sendiri dinisbatkan pada satu daerah bernama Syadzilah, salah satu desa di Afrika Utara. Desa ini menjadi tempat di mana dirinya menuntut ilmu.
Kutipan
- Teladanilah sikap Rasulullah saw. yang beristighfar setelah mendapat kabar gembira dan mendapatkan kepastian atas ampunan Allah terhadap dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.
- Ketika engkau beruzlah, maka teguhkanlah dirimu di dalamnya dan jangan terburu-buru terhadap semua urusanmu.
- Anugerah-anugerah tersebut ada empat, yaitu tersingkapnya tabir, turunnya rahmat, mahabah menjadi nyata, dan lisan yang jujur dalam berbicara.
- “Tenggelamkanlah dunia di dalam lautan tauhid sebelum dunia menenggelamkanmu.”
- Memperbaiki ibadah dapat dilakukan dengan selalu merasa fakir, tidak berdaya, lemah, dan merasa hina di hadapan Allah.
- Sejelek-jeleknya keraguan adalah keraguan yang masuk di antara dirimu dan kekasihmu (Allah), yang mengingatkanmu tentang perbuatan-perbuatan jelekmu dan membuatmu lupa terhadap kebaikan-kebaikan kecil.
- Jika engkau kehilangan takwa dalam istiqamahmu, maka jangan sampai hilang juga dalam tobatmu.
- Apabila telinga tidak bisa mendengarkan Allah swt., sedangkan hatinya mampu mendengarkan musuh-musuh Allah, maka dia termasuk ke dalam golongan yang menjadikan setan sebagai teman setia selain Allah swt.
Reviews
There are no reviews yet.