Gegap gempita kehidupan dunia sering kali membawa kita ke jalan gelap yang ruwet, rusak, dan kadang buntu. Seperti tidak ada harapan untuk bisa keluar dari berbagai problematika hidup. Kemana sebenarnya kita harus melangkah, dan lewat jalan yang mana?
Dunia modern yang serba rasional dan materil kerap kali hanya menyodorkan jawaban yang kering dan instan. Kita pun dipaksa jatuh bangun dalam keputusasaan dan ketidakatahuan. Menuju jalan-Nya yang hakiki memang tak mudah, tapi bukan berarti tak mungkin. Seorang salik harus terus berikhtiar mencapai titik puncak itu, salah satunya dengan bertarekat.
Dalam Kitab Miftahul Ma’iyah ini, syekh Abdul Ghani an-Nabulsi (1641-1731) menjabarkan dengan detail ajaran dan amalan tarekat yang terurai dalam kitab Risalah Syekh Tajudin an-Naqsyabandi.
Dengan membaca kitab ini, kita akan dibimbing untuk memahami hakikat hidup dalam menemukan kunci (miftah) untuk mengenal Allah swt. dan mencapai kebersamaan dengan-Nya (ma’iyyah) setiap saat. Selamat membaca dan mengamalkan!
Tentang Penulis
Syekh Abdul Ghani bin Ismail an-Nabulsi ad-Dimasyqi al-Hanafi (1050 H/1641 M – 1143 H/1731 M) adalah seorang ulama, penyair, dan ahli tasawuf yang berasal dari Damaskus. sosok yang populer di kalangan para wali yang bijak nan arif. Ia adalah mahaguru dari sekian banyak guru, pakar dari segala pakar, dan quthub dari semua wali quthub. Ia adalah seorang ‘arif yang mengenal Tuhannya dan meraih kedekatan serta cinta dari Sang Kekasih. Ia memiliki banyak kisah baik dan karamah yang memiliki pengaruh sejak ia masih hidup sampai setelah meninggal. Beberapa kitabnya merupakan bagian dari karamah terbesarnya. Jumlah karyanya mencapai 190 karya, di antara karyanya adalah Miftahul Ma’iyyah dan at-Tahrir al-Hawi bi Syarhi Tafsir al-Baidhawi.
Reviews
There are no reviews yet.