SYARAH HADIS ARBAIN AN-NAWAWI – merupakan kitab referensi hadis paling berpengaruh dalam penyebaran ajaran Islam ke berbagai penjuru dunia. Kata Arba’in artinya empat puluh, tapi sebenarnya terdapat 42 hadis di dalam kitab ini. Bagi para santri, inilah kitab favorit untuk mulai menghafal hadits-hadits Nabi sebelum pindah ke kitab-kitab yang lebih besar.
Penyusunnya, Imam an-Nawawi (1233-1277 M), adalah ulama besar mazhab Syafii yang lahir dari desa Nawa, dekat kota Damaskus. Bersama kitab Riyâdhush-Shâlihîn, Syarah Hadis Arbain Nawawi ini dianggap sebagai karya Imam Nawawi yang paling terkenal dan diakui oleh umat Islam dunia. Isinya berupa hadis-hadis pilihan terkait tauhid, fiqih, tasawuf, akhlak, dll.
Ibarat sumur ilmu pengetahuan, Kitab Imam Nawawi ini telah menjadi rujukan ulama di Indonesia dalam memecahkan perbagai macam persoalan ummat. Tak sedikit yang juga menulis syarahnya sehingga menjadikan Syarah Hadis Arbain an-Nawawi ini makin terkenal. Sebuah kitab hadis yang inspiratif dan referensial bagi setiap muslim. Selamat membaca!
Siapa penulis buku ini?
Nama lengkapnya adalah Muhyiddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf bin Mari al-Hizami al-Haurani asy-Syafi’i. Beliau bergelar al-Imam al-Hafizh al-Auhad al-Qudwah, Syaikhul Islam, Alamul Auliya`, sorang ulama yang mengarang sekian banyak kitab. Jika kata “Syaikhuna” dalam hadis disandarkan kepada Imam Bukhari dan Imam Muslim, dalam ilmu fikih kata “syaikhuna” merujuk kepada Imam an-Nawawi ini.
Imam an-Nawawi lahir pada bulan Muharram tahun 631 H/November 1233 M. Kemudian beliau datang ke Damaskus pada tahun 649 H/1251 M dan belajar serta menetap di Rawahiah.
Beliau berhasil menghafal kitab at-Tanbih hanya dalam waktu empat bulan setengah; menghafal seperempat kitab al-Muhadzab pada sisa-sisa bulan berikutnya di hadapan guru beliau, Ishaq bin Ahmad. Beliau banyak belajar dari para ulama-ulama besar pada zamannya.
Beliau memiliki beberapa karya yang menjadi kajian bagi penuntut ilmu dan menjadi sumber rujukan hukum bagi para ulama di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Di antara kitab-kitab karangan Imam an-Nawawi ialah Syarh Shahih Muslim, Riyadhu ash-Shalihin, al-Adzkar, al-Arba’in, al-Fatawa, ar-Raudhah, dan lain-lain.
Imam an-Nawawi wafat pada 24 Rajab 676 H yang bertepatan pada 28 Desember 1277.
Quotes:
- Ibadah yang disertai harap (raja`) lebih utama (afdal). Sebab, rasa harap akan melahirkan cinta (mahabbah), sedangkan rasa takut akan melahirkan keputusasaan.
- Iman adalah sebuah ungkapan mengenai pembenaran (kepercayaan) yang bersifat khusus, sedangkan Islam adalah ungkapan lain dari pelaksanaan kewajiban, yaitu ketundukan dalam bentuk amalan lahiriyah.
- Kita tidak oleh memastikan seseorang itu masuk surga atau neraka, sekalipun diketahui bahwa seseorang telah melakukan segala jenis kebaikan atau kefasikan.
- Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan penciuman itu laksana kekuatan-kekuatan yang digunakan oleh jiwa kita untuk melihat, sedangkan hati adalah raja. Jika sang raja (sebagai pemimpin) ini baik, maka baik pula seluruh rakyatnya. Jika sang raja rusak, maka rusak pula seluruh rakyatnya.
- Nasihat adalah suatu kewajiban (fadhu). Orang yang melaksanakannya akan diberi balasan, lalu kewajiban itu menjadi gugur atas yang lain.
- Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya yang telah menjadikan binasa orang-orang sebelum kalian adalah banyaknya pertanyaan dan perselisihan mereka terhadap nabi-nabi mereka.”
- Seseorang akan mendapatkan pahala atas apa yang dimakannya jika ia berniat melakukan ketakwaan dan ketaatan serta untuk menyambung kehidupannya.
- Rasulullah saw. bersabda, “Setiap orang berakal, selama ia masih bisa mengendalikan akal sehatnya, hendaklah memahami betul akan zamannya, memerhatikan keberadaan dirinya, dan menjaga lidahnya. Barang siapa menganggap perkataan itu bagian dari amalnya, ia akan sangat sedikit bicara, kecuali dalam hal yang bermakna baginya.”
- Lidah adalah anjing yang suka menggigit. Jika tidak dikendalikan, ia akan menggigit.
- Amru bin Ash berkata, “Aku pernah menanyakan kepada Rasulullah saw. tentang sesuatu yang dapat menjauhkanku dari kemarahan Allah.” Beliau menjawab, “Janganlah kamu marah.”
Reviews
There are no reviews yet.