Kitab Wabah Dan Taun Dalam Islam

Rp 135,000

Berat 582 gram
Dimensi 23 × 2.5 × 15 cm
Cetakan

Juli 2021

Halaman

396

Cover

Hard Cover

Penulis

Ibnu Hajar al-‘Asqalani

Penerjemah

Fuad S.N.

Editor

Abdul Majid

ISBN

978-623-7327-42-4

ISBN 9786237327424 Genre Buku
Dapatkan buku ini di:

Dapatkan juga di marketplace:

Informasi Buku

KITAB WABAH DAN TAUN DALAM ISLAM

Al-Hafizh Ibnu Hajar mulai menulis kitab ini pada tahun 1416 M, lalu berhenti. Ia baru menuntaskannya pada tahun 1430 M setelah muncul bidah di masyarakat berupa seru keluar rumah untuk berkumpul dan berdoa layaknya shalat istisqa. Bagi Ibnu Hajar, orang yang berdiam di rumah selama wabah, sembari bersabar dan mengharap ridha Allah, ia akan memperoleh pahala seperti orang mati syahid meski dirinya tidak terkena wabah. Ia mengutip hadis Nabi, “Sesungguhnya kebanyakan para syuhada di kalangan umatku adalah orang-orang yang mati di atas kasur.”

Patut disebutkan di sini, tiga putri Ibnu Hajar wafat karena taun yang terjadi pada masa itu. Kitab ini dibuat khusus untuk memberikan pencerahan kepada umat Islam dalam menghadapi sebuah pandemi. Yang spesial dari buku ini, semuanya sangat cocok dan relevan dengan semua protokol kesehatan yang ada saat ini, bahkan lebih ketat. Dari sekian banyak judul kitab klasik yang ada soal pandemi, inilah yang paling lengkap.

 

Siapa penulis buku ini?

  • Ditulis oleh ulama klasik yang paling dihormati
  • Buah pikirnya selalu menarik untuk dikaji, bahkan masih sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern
  • Beliau adalah pengarang kitab Fathul Baari & Bulughul Maram.
  • Karya Ibnu Hajar al-Asqalani merupakan referensi wajib dibaca untuk mengenal pemikiran Islam yang kaya akan nilai intelektualitas

 

Quote:

  1. “Apabila engkau berada di suatu daerah lalu ia (taun) terjadi di situ, maka janganlah engkau keluar darinya. Apabila engkau mendengar kabar bahwa ia (taun) terjadi di suatu daerah, maka janganlah engkau memasukinya.(H.R Muslim)
  2. “Tindakan lari dari daerah taun (zona merah) sebenarnya justru menyebabkan kerugian sangat besar dari sisi perolehan pahala ataupun sisi kesehatan.”
  3. “Mati syahid dalam perang adalah tingkat kesyahidan tertinggi dan tingkatan ini hanya dapat ditandingi oleh mati syahid karena taun.”
  4. “Hendaklah seseorang tidak gelisah ketika taun belum menimpa dirinya; dan kalaupun taun mengenai dirinya, seharusnya dia lebih tidak perlu untuk gelisah.”
  5. Dalam riwayat Imam Syafi’i dikatakan bahwa sesuatu yang paling baik mengobati taun adalah bertasbih.

Apa keunggulan buku ini?
n

    n

  • Kitab pertama yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tentang pandemi.
  • n

  • Ditulis oleh ulama besar, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani
  • n

  • Dilengkapi FAQ covid-19.
  • n

  • Cetakan eksklusif Hard Cover.
  • n

  • Dilengkapi peta buku untuk memudahkan pembaca memahami isi buku.
  • n

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Kitab Wabah Dan Taun Dalam Islam”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Buku Rekomendasi